Taylor Swift � Folklore: The Long Pond Studio Sessions (2020)

Nonton Taylor Swift Folklore Sub Indo – Sebelum pandemi, hanya sedikit artis yang sangat selaras dengan kalender industri musik seperti Taylor Swift. Dia mengatur waktu rilis albumnya untuk pertarungan penghargaan dan single untuk mempertahankan tur dunianya; siklus promosi untuk tahun 1989, yang dirilis pada tahun 2014, tampaknya berlangsung selama bertahun-tahun. Dengan virus corona, “sirkus” itu – seperti yang dia tayangkan di Mirrorball, salah satu dari beberapa lagu di “album karantina” -nya, Folklore, yang membahas pandemi secara langsung – tiba-tiba dibatalkan.

Dilucuti dari struktur itu, “penguncian ini bisa menjadi saat di mana saya benar-benar kehilangan akal”, kata Swift dalam The Long Pond Studio Sessions, sebuah film yang mengeksplorasi pembuatan dan makna Cerita Rakyat. Sebaliknya, dalam hitungan bulan, dia membuat album sebaik yang pernah dia tulis. Dia berkolaborasi dari jarak jauh dengan Aaron Dessner Nasional, menulis sketsa musikalnya dan merekam sendiri penampilannya di rumah.

Taylor Swift Folklore Sub Indo – Dengan stadion yang masih tertutup, film ini memungkinkan Swift mengambil keputusan, menampilkan album secara penuh untuk pertama kalinya dengan co-produser Dessner dan kolaborator jangka panjang Jack Antonoff. Swift mengatakan pandemi menawarkan sedikit “pelepasan tekanan” pada dirinya sebagai musisi – poin yang digarisbawahi oleh latar film, di studio rekaman kabin Dessner yang indah di bagian utara New York. Melalui percakapan yang nyaman di sekitar api unggun, gambar yang disajikan menunjukkan seorang seniman yang santai dan – dengan sedikit bukti – berada di puncak kekuatannya.

Kepastian penulisan lagu Swift tidak pernah dipertanyakan, tetapi album kedelapannya menampilkan sisi dirinya ini dalam bentuknya yang paling murni, tidak hanya dalam kecepatan pembuatannya tetapi juga tidak adanya keriuhan. Cerita rakyat mengungkapkan potensi penulisan lagu Swift: hampir tidak nyaman, dengan nada emosional – kepedihan, kepahitan, kesedihan dan cinta – yang berlangsung seperti pasir hisap. Ini adalah bukti dari pemahamannya tentang perubahan tenor emosional dari pandemi, yang digarisbawahi oleh komentar lagu demi lagu dalam film tersebut. “Ini adalah album yang memungkinkan Anda merasakan perasaan Anda, dan ini adalah produk dari isolasi – ini adalah produk dari semua perenungan tentang apa kita sebagai manusia,” katanya.