Bidadari Mencari Sayap (2020)

Nonton Bidadari Mencari Sayap – Kisah cinta beda agama tidak banyak dibahas di perfilman Indonesia. Film tentang cinta beda agama satu-satunya yang pernah saya tonton adalah Cinta Tapi Beda. Kalau film itu berkisah seputar kegelisahan pasangan yang bingung apakah mereka harus bersatu atau tidak, film Bidadari Mencari Sayap justru menceritakan kegelisahan-kegelisahan pasangan suami istri yang beda agama. Sayangnya, saya akan bilang secara langsung kalau saya tidak merasakan ada emosi apapun yang terasa ketika menonton film ini.

Karena punya inti yang sama, maka tentu saya akan membandingkan dengan Cinta Tapi Beda yang justru membuat saya merasa ikut larut dalam sebuah pergolakan batin antara menuruti kemauan hati atau ikut kata keluarga dikarenakan embel-embel agama yang membatasi kita terhadap beberapa keputusan yang mana salah satunya adalah mengenai cinta khususnya dalam kasus beda agama.

Nonton Bidadari Mencari Sayap – Sebelum membahas lebih jauh, saya mau sebut dulu sutradara dari film ini. Namanya Aria Kusumadewa. Dia pernah bikin film Kentut, Identitas, Beth, dan saya belum menonton semuanya. Mungkin setelah menonton Bidadari Mencari Sayap ini saya akan mencoba untuk menonton karyanya yang lain karena saya penasaran apakah dia adalah sutradara yang handal atau tidak. Karena skenario film ini juga ditulis olehnya. Lalu di film ini juga ada Leony V.H. dan Rizky Hanggono sebagai pemeran utama yang memainkan karakter pasangan suami istri di film ini, dan langsung saja saya juga mau bilang kalau keduanya tidak menunjukkan chemistry yang kuat.

Secara keseluruhan, tidak ada yang bisa dipuji dari film ini. Pertama, karena tidak ada yang berkesan. Kedua, karena banyak aspek yang lemah. Terakhir, kemasan film ini dengan jelas menunjukkan kalau ini film yang sangat tidak layak untuk ditayangkan di bioskop. Jadi dengan jelas saya menunjukkan kalau tidak ada yang bisa dihighlight dari film ini. Memang sih film ini konsisten dengan isu besar yang coba dibawa, yaitu masalah pernikahan beda agama, tapi sepanjang film berjalan tidak ada yang membuat saya merasa sedih, marah, bersimpati, dll. Jadinya ya tentu saya sangat bosan. Untungnya durasi film ini tidak terlalu lama, yaitu hanya 1 jam 29 menit.